Senin, 15 Juli 2013

ILMU PENGETAHUAN MENGUBAH BUDAYA MEMBUANG KOLOSTRUM


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Setelah proses melahirkan (pasca persalinan) seorang ibu akan mengelurkan ASI pertama yang dinamakan kolostrum. Untuk mempermudah  mengenali ciri-ciri nya,  kolostrum ialah cairan seperti susu, kental dan berwarna lebih kuning. Biasanya kolostrum sudah diproduksi pada tahap akhir kehamilan sehingga sudah ada setelah melahirkan sampai hari ke-7 kelahiran  Kolostrum memiliki sejuata manfaat, karena didalamnya terdapat konsentrasi gizi dan imunitas sangat tinggi yang diperlukan oleh bayi. Oleh karena kandungannya yang begitu lengkap, maka di sarankan agar ibu yang baru melahirkan sesegera mungkin untuk menyusui bayinya karena kolostrum hanya keluar sedikit namun sesuai dengan kebutuhan bayi. Oleh karena jumlahnya yang terbatas  maka kolostrum ini harus segera diberikan kepada bayi yang baru lahir.
Sebelum masyarakat menguasai cukup ilmu pengetahuan, mereka yang baru melahirkan tidak memberikan kolostrum kepada bayinya karena mereka mengaggap kolostrum merupakan awak keluarnya ASI yang masih kotor sehingga kolostrum tersebut justru dibuang. Namun kini seiring zaman yang semakin modern serta masyarakat yang semakin menguasai ilmu pengetahuan, mereka tidak lagi membuang kolostrum. Dengan adanya pergeseran pemikiran kaum ibu yang dipengaruhi oleh bertambahnya wawasan masyarakat tentang pentingnya kolostrum maka penulis mengangkat topic hubungan antara budaya membuang kolostrum oleh ibu – ibu pada zaman dahulu dengan pendidikan sehingga mereka melakukan suatu perubahan yang positif. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul makalah “ilmu pengetahuan mengubah budaya membuang kolostrum”


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1.      Apa definisi dari kolostrum ?
2.      Apa manfaat kolostrum ?
3.      Apa kandungan yang terdapat dalam kolostrum ?
4.      Bagaimana ilmu pengetahuan dapat mengubah pandangan tentang kolostrum ?

C.     Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui definisi kolostrum
2.      Mengetahui manfaat kolostrum
3.      Mengetahui kandungan yang terdapat dalam kolostrum
4.      Mengetahui perubahan pandangan tentang kolostrum

D.    Manfaat
1.      Melatih kreatifitas siswa untuk menuangkan gagasan dalam membahas suatu kajian atau topic tertentu
2.      Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi oleh pembaca
3.      Menerapkan teori yang diperoleh tentang cara menyusun makalah, agar penulis dapat berlatih mengolah informasi menjadi obyek tulisan yang ilmiah.
4.      Melatih penulis untuk berpikir tertib dan teratur karena menulis makalah harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan.
5.      Menumbuhkan etos ilmiah mahasiswa agar tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan tetapi juga dapat menjadi produsen ilmu pengetahuan.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian kolostrum

Kolostrum (dari bahasa latin colostrum) atau jolong adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum manusia dan sapi warnanya kekuningan dan kental. Kolostrum penting bagi bayi mamalia (termasuk manusia) karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh.
Kolostrum (IgG) mengandung banyak karbohidrat, protein, dan antibodi, dan sedikit lemak (yang sulit dicerna bayi). Bayi memiliki sistem pencernaan kecil, dan kolostrum memberinya gizi dalam konsentrasi tinggi. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar pertama kali, yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran.
Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan oleh induk mamalia dalam 24-36 jam pertama setelah melahirkan (pasca-persalinan). Kolostrum mensuplai berbagai faktor kek//ebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Namun karena kolostrum manusia tidak selalu ada, maka kita harus bergantung pada sumber lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolostrum sapi (bovine colostrum) sangat mirip dengan kolostrum manusia dan merupakan suatu alternatif yang aman. Bahkan ada laporan yang menyatakan bahwa kolostrum sapi empat kali lebih kaya akan faktor imun daripada kolostrum manusia.


Ada lebih dari 90 bahan bioaktif alami dalam kolostrum. Komponen utamanya dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor imun dan faktor pertumbuhan. Kolostrum juga mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan asam amino yang seimbang. Semua unsur ini bekerja secara sinergis dalam memulihkan dan menjaga kesehatan tubuh.

B.     Manfaat kolostrum
  • Manfaat Kolostrum menurut para ahli
1.      Dr. Olle Hernel, University of Ulmea, Swedia : Majalah Science           Glikoprotein dalam kolostrum sapi dapat menghambat melekatnya Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak lambung kronis. Kolostrum juga tinggi kandungan interleukin – 10 (zat penghambat radang yang kuat) yang dapat mengurangi radang sendi dan daerah yang cidera.
2.      Prof Dr Shortridge, Journal of Tropical Pediatric                                     Kolostrum mengandung penghambat non-spesifik berkembangnya berbagai penyakit pernafasan, khusus akibat virus influenza. Kolostrum juga cukup efektif mengatasi virus flu Asia yang berpotensi mematikan akibat mutasi virusnya.                                                    
3.      Dr Michael Julius, Mc Gill University, Montreal : Sciences News       Kolostrum menstimulasi system imun bayi dan mempercepat proses pematangbiakan limfosit B dan memperlengkapi tubuh agar memproduksi antibodi.
4.      Prof.Dr.Robert Preston, inst Pengkajian Nutrisi Internasional       Kolostrum sangat aman dan merupakan anugerah dari alam sebagai makanan pertama untuk bayi. Adalah mustahil memilih makanan lain selain kolostrum. Selama ratusan tahun dikonsumsi manusia belum ditemukan laporan adanya efek samping akibat mengkonsumsi kolostrum sapi.

5.      Dr. Tokuyama : Cancer Research Institute, Kanazawa University, Jepang                                                                                                        Kolostrum mengandung IgF-B yang dapat menekan efek zat cytoxic / sitosik (anti radang), menghambat pertumbuhan kanker osteosarkoma dengan hambatan 75 % sebagai mediator fibrosis dan angio genesis (memulihkan otot jantung dan pembuluh darah).                                     
6.      Dr L.B. Khazenson; Microbial & epidermal immunobiology                   Riset pada orang dewasa yang minum kolostrum sapi menunjukkan adanya aktivitas biologis Ig_G pada sekresi saluran cerna yang sangat diperlukan dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit usus akut.
·         Berbagai manfaat kolostrum, antara lain :
1.      Faktor Imunitas Tubuh
Adanya berbagai penyakit degeneratif (keturunan) dan infeksi yang menyerang manusia adalah disebabkan oleh lemahnya sistem imunitas tubuh. Penelitian secara medis menunjukkan bahwa kolostrum :
  1. Mempunyai faktor imunitas yang kuat (Immunoglobulin, Lactoferin, Lactalbumin, Glycoprotein, Cytokines dll) yang membantu melawan virus, bakteri, jamur, alergi dan toksin.
  2. Membantu mengatasi berbagai measalah usus, auto imunitas, arthritis, alergi HIV.
  3. Membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah dan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes.
  4. Kaya akan kandungan TgF-B yang mendukung terapi penderita kanker, pembentukkan tulang dan mencegah penyakit herpes.
  5. Mengandung Immunoglobulin yang telah terbukti dapat berfungsi sebagai anti virus, anti bakteri, anti jamur dan anti toksin.

2.      Faktor Pertumbuhan
Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan alami yang berfungsi untuk : 
  1. Meningkatkan sistem metabolisme tubuh
  2. Memperbaiki sistem DNA & RNA tubuh.
  3. Mengaktifkan sel T.
  4. Mencegah penuaan dini
  5. Merangsang hormon pertumbuhan (HGH)
  6. Membantu menghaluskan kulit dan menyehatkan kulit.
  7. Memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan jaringan tubuh.
  8. Kolostrum mengandung mineral, anti oksidan, enzim, asam amino dan vitamin A, B12 dan E
3.      Faktor Nutrisi
Beberapa manfaat utama kolostrum adalah :
  1. menguatkan tonus dan tekstur kulit
  2. meningkatkan daya ingat
  3. tingkat energi lebih tinggi
  4. meningkatkan kekuatan dan jumlah otot
  5. meningkatkan fleksibilitas punggung
  6. memperbaiki fungsi imun sehingga meningkatkan perlindungan terhadap penyakit terkait dengan kekebalan tubuh.
Manfaat kolostrum untuk pencernaan bayi :
  1. menambal lubang di saluran cerna. 
  2. Membantu mengeluarkan mekonium dari usus bayi karena kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.
  3. Melindungi bayi dari diare karena kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh10-17 kali lebih banyak dibandingkan susu matang.   
  4. Menghalangi saluran pencernaan menghidrolisis (menguraikan) protein.
  5. Berperan dalam gerak peristaltik usus (gerakan mendorong makanan)
f.       Kolostrum merangsang bayi agar terjadi gerakan usus sehingga mekonium (tinja bayi yang berwarna hitam) cepat dikeluarkan dari usus. Hal ini dapat mengatasi masalah zat dalam tubuh bayi yang menyebabkan bayi kuning (bilirubin) atau dapat mengurangi kelebihan bilirubin. Kelebihan bilirubin terjadi karena belum sempurnanya mekanisme pengaturan jumlah sel darah merah pada tubuh bayi.

Aspek-aspek kekebalan tubuh pada kolostrum antara lain : 
  1. Immunoglobin  Fraksi protein dari kolostrum  mengandung antibody yang serupa denganantibody yang terdapat di dalam darah ibu dan yang melindungi terhadappenyakit karena bakteri dan virus yang  pernah diderita ibu atau yang telah memberikan immunitas pada ibu. Immunoglobulin ini bekerja setempat dalam saluran usus dan dapat juga diserap melalui dinding usus dalam sistem sirkulasi bayi. Yang termasuk dalam antibody ini adalah IgA, IgB, IgM, IgD,dan IgE. 
  2. Laktoferin   merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat besi. Bersamaan dengan salah satu immunoglobulin (IgA), laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan  untuk perkembangan kuman E.coli, stafilokokus dan ragi. Kadar yang paling tinggi dalam kolostrum adalah 7 hari hari pertama postpartum. Efek immunologis laktoferin akan hilang apabila makanan bayi ditambah zat besi. 
  3. Lisosom  Bersama dengan IgA mempunyai fungsi anti bakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai macam-macam virus. Kadar lisosom dalam kolostrum dan ASI lebih besar dibandingkan dalam air susu sapi. 
  4.  Faktor antitripsin. Enzim tripsin berada di saluran usus dan fungsinya adalah untuk memecah protein, maka antitripsin di dalam kolostrum akan menghambat kerja tripsin. 
  5. Faktor bifidus Lactobacilli ada di dalam usus bayi  yang membutuhkan gula yang  mengandung nitrogen, yaitu faktor bifidus. Faktor bifidus berfungsi mencegah pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan, seperti E.coli, dan ini hanya terdapat di dalam kolostrum dan ASI. 
  6. Lipase  Berfungsi sebagai zat anti virus. 
  7. Anti stafilokokus  Berfungsi melindungi bayi terhadap bakteri stafilokokus 
  8. Laktoferoksidase  Berfungsi membunuh streptokokus 
  9. Komponen komplemen 
  10. Mengandung komplemen C3 dan C4 yang berfungsi sebagai faktor pertahanan. 
  11.  Sel-sel fagositosis 
  12. Dapat melakukan fagositosis terutama terhadap  stafilokokus,  E.coli dan candida albican.
C.     Kandungan kolostrum

Kolostrum penuh dengan zat antibody (zat pertahanan tubuh untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh) dan  immunoglobulin (zat kekebalan tubuh untuk melawan infeksi penyakit). Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat kekebalan yangterdapat pada ASI akan melindungi bayi dari penyakit diare.

Kandungan dari kolostrum antara lain:
  1. Protein   : 8,5%
  2. Lemak   : 2,5%
  3. Karbohidarat   : 3,5%
  4. Garam dan Mineral    : 0,4%
  5. Air    : 85,1%
  6. Vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit.
  7. Leukosit (sel darah putih)
  8. Sisa epitel yang mati.


Kolostrum adalah konsentrasi tinggi karbohidrat, protein, dan zat kebal tubuh. Zat kebal yang ada antara lain adalah: IgA dan sel darah putih. Kolostrum amat rendah lemak, karena bayi baru lahir memang tidak mudah mencerna lemak.
1 sendok teh kolostrum memiliki nilai gizi sesuai dengan kurang lebih 30 cc susu formula. Usus bayi dapat menyerap 1 sendok teh kolostrum tanpa ada yang terbuang, sedangkan untuk 30 cc susu formula yang diisapnya, hanya satu sendok teh sajalah yang dapat diserap ususnya.
Pada hari pertama mungkin hanya diperoleh 30 cc. Namun, dalam setiap tetesnya terdapat berjuta-juta satuan zat antibodi. SIgA adalah antibodi yang hanya terdapat dalam ASI. Kandungan SIgA dalam kolostrum pada hari pertama adalah 800 gr/100 cc. Selanjutnya mulai berkurang menjadi 600 gr/100 cc pada hari kedua, 400 gr/100 cc pada hari ketiga, dan 200 gr/100 cc pada hari keempat.

Kolostrum merupakan sumber zat gizi yang lengkap dan bermutu, antara lain: 
1.      Kolostrum kaya akan sel aktif imunitas (kekebalan) tubuh, antibodi, dan protein protektif lainnya.
2.      Zat imunitas yang utama adalah immunoglobulin yang bisa mencegah dan melawan bakteri, virus, jamur dan racun. Immunoglobulin (IgA) berperan sebagai pelindung di area yang mudah terserang bakteri yakni selaput paru-paru, usus dan tenggorokan. IgA juga bermanfaat untuk menambal lubang pada usus bayi yang belum terbentuk sempurna.
3.      Kolostrum mengandung sel darah putih (leukosit) dalam jumlah besar yang dapat melawan bakteri dan virus.
4.      Mengandung zat kekebalan tubuh 10-17 kali lebih banyak dibanding susu matang (mature).
5.      Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan yang membantu kematangan saluran pencernaan bayi untuk berfungsi efektif. Sehingga kuman dan zat alergi sulit masuk ke badan bayi.
6.      Kolostrum mengandung enzim-enzim pencernaan yang belum mampu diproduksi tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan protein), lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Sehingga membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang memang belum sempurna.
7.      Kolostrum kaya akan vitamin A, E, B6, B12, C, D dan K, dan mineral, utamanya zat besi dan kalsium.
8.      Kolostrum juga mengandung beberapa zat dalam jumlah yang tinggi seperti natrium, kalium dan kolesterol. Kombinasi zat ini ampuh untuk perkembangan jantung, otak serta sistem saraf pusat bayi.
9.      Kolostrum mengandung mineral, anti oksidan, enzim dan asam amino.

D.    Ilmu pengetahuan mengubah pandangan tentang kolostrum

Seiring kemajuan ilmu pengetahuan masyarakat, maka ditemukan beberapa fakta menunjukkan mengapa kolostrum harus diberikan kepada bayi baru lahir, diantaranya ada dalam 14 hal terpenting dari kolostrum:
1.      Kolostrum (sering disebut ASI jolong) adalah ASI pertama yang diproduksi payudara ibu selama hamil.
2.      Kolostrum adalah air susu yang keluar sejak ibu melahirkan sampai usia bayi 4-7 hari. Bisa berupa cairan bening atau kuning keemasan kental. Jumlah kolostrum memang sedikit (150-300 cc per hari) namun hebat dalam kemampuan, sehingga diibaratkan “bensin  beroktan tinggi”. Susu special ini rendah lemak namun tinggi karbohidrat dan protein . 
3.      Komposisi kolostrum berbeda dengan ASI yang keluar pada hari ke 4-7 sampai hari ke-10 – 14 kelahiran (ASI transisi) dan juga berbeda dengan ASI yang keluar setelah hari ke-14 (ASI matang). 
4.      Kolostrum  full  antibody dan immunoglobulin. Kolostrum mengandung sejumlah besar sel-sel hidup sehingga  kolostrum bisa dianggap vaksin alami pertama yang 100% aman.
  1. Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh 10-17 kali lebih banyak dibandingkan susu matang yang berfungsi melindungi bayi dari diare dan infeksi.  
  2. Kolostrum juga mengandung leukosit atau sel darah putih dalam jumlah tinggi yang dapat menghancurkan bakteri dan virus penyebab penyakit.
  3. Kolostrum mengandung mineral lebih tinggi, terutama potassium, sodium, dan klorida yang berfungsi dalam gerak peristaltic usus dan menjaga keseimbangan cairan sel.
  4. Kolostrum mengandung vitamin yang larut dalam lemak serta mengandung zat yang dapat menghalangi saluran  pencernaan menghidrolisis protein, sehingga zat anti infeksi yang umumnya terdiri dari protein tidak akan rusak.
  5. Kolostrum merupakan makanan pertama yang sempurna bagi bayi. 
  6. Kolostrum mempunyai efek laktasif (pencahar) sehingga membantu bayi mengeluarkan mekonium dan bilirubin yang berlebihan agar bayi tidak mengalami jaundice (kuning). 
  7. Kolostrum mempunyai peran special dalam saluran pencernaan bayi baru lahir yang masih sangat permeable. Kolostrum menutup lubang-lubang penyerapan itu dengan cara mengecat dinding saluran pencernaan sehingga sebagian besar zat-zat asing dapat dicegah untuk membuat alergi atau penyakit.
  8. Kolostrum dihasilkan saat pertahanan bayi paling rendah. Sehingga dikatakan tidak ada pengganti untuk kolostrum. 
  9. Penghisapan kolostrum akan merangsang produksi ASI matang. 
  10. Jika kolostrum dapat diperdagangkan secara komersial dengan kandungan immunoglobulin dan antibody didalamnya maka harga kolostrum mencapai 80 dolar per 30 cc. 




Beberapa fakta diatas merupakan sejumlah alasan yang melatar belakangi seorang ibu harus menyusui bayinya pasca melahirkan, selain alasan tersebut masih terdapat alsan lain yang mendorong perlunya seorang ibu memberikan ASI pertama sejak berada di ruang persalinan, yaitu : 
  1. Isapan pertama merangsang produksi oksitosin yang membantu menghentikan perdarahan setelah persalinan
  2. Setelah kelahiran merupakan saat terbaik bagi bayi untuk belajar menghisap pada 20-30 menit, refleks isap bayi sangat kuat
  3. Bayi mendapatkan susu jolong yang berharga
  4. Jam-jam pertama adalah saat terpenting menjalin ikatan antara ibu dan bayi
  5. Menyusui segera setelah melahirkan membuat ibu mencintai dan merawat bayinya
  6. Pemberian ASI pertama bagi bayi tidak dimaksudkan untuk pemberian makanan awal, tetapi lebih pada pengenalan (Roesli, 2001)

Pemberian air susu ibu memiliki banyak kelebihan bagi ibu maupun bayinya. ASI merupakan makanan yang paling cocok untuk kemampuan digestif bayi, karena bayi dapat menyerapnya dengan baik, tidak pernah sembelit, dan merasa puas. ASI juga bebas dari kuman : pada kenyatannya ASI mengandung anti bodi sehingga bayi yang mendapatkan ASI umumnya jarang sakit dan jarang menderita alergi jika dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan susu formula (Farrer, 2001). Pemberian ASI memberikan kepuasan emosional dengan timbulnya perasaan berhasil dalam pemenuhan tugas sebagai ibu. Menyusui sendiri merupakan pekerjaan yang menyenangkan dan tidak terlalu memberatkan begitu pekerjaan menyusui berhasil dilaksanakan, disamping itu menyusui sendiri akan menghemat waktu dan uang (Farrer,2001).



Budaya masyarakat yang dipenuhi oleh mitos dan asumsi yang kadang kurang benar perlahan mulai diperbaharui oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan sekarang semakin maju, telah ditetapkan program sekolah wajib 9 tahun oleh pemerintah serta dibukanya sekolah kejuruan sebagai inovasi bidang pendidikan. Selain itu kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenyam bangku sekolah semakin tinggi. Seiring penguasaan ilmu pengetahuan yang semakin cakap masyarakat semakin jeli terhadap suatu pilihan dan keputusan. Dalam hal ini pilihan untuk memberikan kolostrum terhadap bayi pasca kelahiran serta pemberian ASI eksklusif. Masyarakat zaman modern yang sadar akan kesehatan tidak akan mengganti ASi dengan yang lain, terlebih dengan susu formula produksi pabrik yang mengandung bahan kimia serta cara mengolah yang belum terjamin kebersihannya.
Berikut perbedaan antara ASI dengan susu formula adalah :
  • kadar ASI bisa berubah sesuai dengan fase-fase pertumbuhan bayi.
  • Jumlah kalori dan zat gizi berubah berdasarkan keadaan bayi saat lahir, apakah ia lahir prematur ataukah tepat waktu.
  • Bila bayi lahir prematur, kadar lemak dan protein ASI lebih tinggi daripada kebutuhan bayi umumnya, karena bayi prematur membutuhkan kalori lebih banyak.hal ini sangat tidak bisa di temui pada susu formula.
  • Unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dibutuhkan bayi, seperti anticore atau sel pertahanan tubuh, sangat tersedia dalam ASI.
  • Ibaratnya mereka sebagai body guard, mempertahankan tubuh bayi yang sebenarnya asing bagi mereka, dan melindungi sang bayi dari musuh.
  • Selain itu, ASI merupakan antibakteri.
  • Perbedaanya dengan bakteri pada susu formula, bakteri bisa tumbuh dalam susu biasa yang disimpan pada suhu kamar selama enam jam. Namun, tidak ada bakteri yang muncul dalam ASI yang disimpan dalam suhu dan jangka waktu yang sama.
  • Ilmu biologi tetap menganggap bahwa ASI sangat di butuhkan bayi dalam perkembangan otak dan tubuhnya. Namun, sampai saat ini, dengan banyaknya iklan susu formula membuat ibu-ibu menjadi kasat mata, untuk memilih susu formula dibandingkan dengan ASI.
  • Di dalam ASI, terdapat tiga unsur protein yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ASPI. Sehingga, dampaknya masih akan di rasa sampai dewasa, dalam menjaga kesehatanya. Sebab, akan memperbaiki dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Ini bisa ditemukan pada air susu ibu pertama keluar atau colustrum.Yang meningkatkan produksi antibodi, menjadi anti-oksidan dan anti radikal bebas (free radicals). Yg akan menghancurkan plasma sel.
  • Selain itu, kadar 3,5-4,5 persen lemak menjadi sumber utama ASI dalam kandungan nutrien.
  • Kemudian karbohidrat, yang kandungan utamanya adalah laktose, kadarnya paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7%).
  • Protein, dengan kadar 0,9 persen.
  • ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah dibanding susu sapi.
  • Vitamin, ASI cukup banyak mengandung vitamin yang diperlukan bayi.Yaitu, vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah, dengan jumlah yang cukup, dan mudah diserap, juga mengandung vitamin E dan D.
  • Selanjutnya, ASI juga mengandung zat protektif.Yaitu flora normal akibat bakteri Laktobacilus sp. yang berfungsi mengubah laktose menjadi asam laktat dan asam asetat.Keduanya bersifat asam dalam pencernaan, yang mampu menghambat pertumbuhan mikro organisme, seperti bakteri E.Coli. juga laktoferin, yaitu protein yang berkaitan dengan zat besi.Dengan mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kuman tertentu, seperti Stafilokokus dan Escericia sp.
  • Kemudian mengandung enzim yang dapat memecah dinding bakteri (Lizozim).
  • Antistreptokokus, yang melindungi bayi dari infeksi kuman tertentu. Antibodi, yang dapat mencegah bakteri patogen dan enterovirus masuk kedalam usus.
Uraian di atas memaparkan  alasan - alasan yang mendasari agar seorang ibu tidak mebuang kolostrum. Mengingat kolostrum memiliki manfaat yang sangat luar biasa yang tidak di dapatkan dalam susu formula buatan pabrik (susu olahan manusia). Namun pada zaman dahulu ketika ilmu pengetahuan masyarakt masih minim, ibu - ibu yang baru melahirkan tidak segera menyusui. Melihat ASI yang keluar berwarna kuning dan agak kental mereka beraggapan bahwa :
1.      ASI yang keluar masih ASI permulaan yang kotor
2.      ASI pertama (kolostrum) dianggap membahayakan kesehatan bayi karena menyebabkan efek panas pada tubuh bayi
3.      Kolostrum merupakan ASI  basi yang telah dihasilkan oleh kelenjar susu ibu  pada akhir kehamilan sehingga sudah tidak layak konsumsi.

Anggapan seperti ini telah mendarah daging, yang merupakan warisan dari pendahulu yang  tidak tepat. Pada umunya masyarakat zaman dahulu hanya meyakini apa yang umum diyakini, dengan belum adanya wawasan yang cukup serta akses informasi kesehatan yang kurang memadai akhirnya masyarakat terdoktrin oleh asumsi yang salah. Sehingga kolostrum yang kaya nutrisi tidak diberikan kepada bayi pasca kelahiran melainkan dibuang, dan baru menyusui ketika ASI yang keluar sudah berwarna putih.

Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak hasil – hasil penelitian medis telah sampai ketelingan masyarakat. Baik melalui media elektronik, akses internet yang semakin mengglobal, maupun dari lembaga pendidikan. Kemajuan tersebut mengubah persepsi masyarakat khususnya seorang ibu mengenai budaya membuang kolostrum. Kemajuan ilmu pengetahuan membantu menjelaskan apa sebenarnya kolostrum, manfaat serta kandungan didalamnya sehingga pasca melahirkan tenaga medis selalu menganjurkan seorang ibu untuk menyusui sesegera mungkin di ruang persalinan. Sehingga pada zaman modern ini baik seorang ibu  yang merangkap sebagi wanita karir atau bukan mereka tetap mengupayakan untuk memberikan ASI secara eksklusif, dan tidak sesegera mungkin untuk menyapih. 
            Jadi di zaman modern ini tidak ada lagi mereka yang buta akan kesehatan, seluruh informasi dapat dengan mudah didapat dan di akses. Sehingga kini telah terjadi pergeseran atau perubahan persepsi yang semula menganggap kolostrum sebagai susu basi yang kotor dan berbahaya bagi kesehatan  bayi sekarang mengetahui kebenarannya bahwa kolostrum merupakan susu pertama yang keluar pasca persalinan yang mengandung antibody tinggi yang penting untuk membentuk system imun sehingga harus sesegera mungkin diberikan kepada bayi.























BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
1.      Kolostrum adalah ASI yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi.
2.      Kolostrum memiliki banyak manfaat, diantaranya:  mendukung fungsi imunitas, melancarkan pencernaan pada bayi, melawan bakteri, virus, alergi, dll
3.      Kolostrum mengandung sel aktif imunitas, antibody, protein protektif,  immunoglobulin, sel darah putih, enzim-enzim pencernaan, dll
4.      Kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi telah mengubah persepsi untuk tidak membuang kolostrum tetapi memberikan kepada bayi dengan cara menyusui bayi sesegera mungkin pasca persalinan.

B.     Saran
1.      Untuk tenaga medis
Sebaiknya pemberian akses informasi kesehatan oleh tenaga medis lebih digalakkan agar informasi dapat sampai pada masyarakat yang berada di daerah yang kurang terjangkau  oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Untuk Ibu hamil
Sebaiknya para ibu hamil memperbanyak informasi tentang kehamilan hingga pasca persalinan agar mereka tidak hanya percaya pada mitos yang telah berkembang di masyarakat tetapi mengetahui informasi yang sebenarnya berkaitan dengan masalah kehamilan.