BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Setelah
proses melahirkan (pasca persalinan) seorang ibu akan mengelurkan ASI pertama
yang dinamakan kolostrum. Untuk mempermudah mengenali ciri-ciri nya, kolostrum ialah cairan seperti susu, kental
dan berwarna lebih kuning. Biasanya kolostrum sudah diproduksi pada tahap akhir
kehamilan sehingga sudah ada setelah melahirkan sampai hari ke-7 kelahiran Kolostrum memiliki sejuata manfaat, karena
didalamnya terdapat konsentrasi gizi dan imunitas sangat tinggi yang diperlukan
oleh bayi. Oleh karena kandungannya yang begitu lengkap, maka di sarankan agar
ibu yang baru melahirkan sesegera mungkin untuk menyusui bayinya karena kolostrum
hanya keluar sedikit namun sesuai dengan kebutuhan bayi. Oleh karena jumlahnya
yang terbatas maka kolostrum ini harus
segera diberikan kepada bayi yang baru lahir.
Sebelum
masyarakat menguasai cukup ilmu pengetahuan, mereka yang baru melahirkan tidak
memberikan kolostrum kepada bayinya karena mereka mengaggap kolostrum merupakan
awak keluarnya ASI yang masih kotor sehingga kolostrum tersebut justru dibuang.
Namun kini seiring zaman yang semakin modern serta masyarakat yang semakin
menguasai ilmu pengetahuan, mereka tidak lagi membuang kolostrum. Dengan adanya
pergeseran pemikiran kaum ibu yang dipengaruhi oleh bertambahnya wawasan
masyarakat tentang pentingnya kolostrum maka penulis mengangkat topic hubungan
antara budaya membuang kolostrum oleh ibu – ibu pada zaman dahulu dengan
pendidikan sehingga mereka melakukan suatu perubahan yang positif. Berdasarkan
uraian diatas maka penulis mengambil judul makalah “ilmu pengetahuan mengubah
budaya membuang kolostrum”
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini
adalah :
1. Apa
definisi dari kolostrum ?
2. Apa
manfaat kolostrum ?
3. Apa
kandungan yang terdapat dalam kolostrum ?
4. Bagaimana
ilmu pengetahuan dapat mengubah pandangan tentang kolostrum ?
C. Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui
definisi kolostrum
2. Mengetahui
manfaat kolostrum
3. Mengetahui
kandungan yang terdapat dalam kolostrum
4. Mengetahui
perubahan pandangan tentang kolostrum
D. Manfaat
1. Melatih
kreatifitas siswa untuk menuangkan gagasan dalam membahas suatu kajian atau
topic tertentu
2. Makalah
ini dapat digunakan sebagai bahan referensi oleh pembaca
3. Menerapkan
teori yang diperoleh tentang cara menyusun makalah, agar penulis dapat berlatih
mengolah informasi menjadi obyek tulisan yang ilmiah.
4. Melatih
penulis untuk berpikir tertib dan teratur karena menulis makalah harus
mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan.
5. Menumbuhkan
etos ilmiah mahasiswa agar tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan tetapi
juga dapat menjadi produsen ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
kolostrum
Kolostrum (dari bahasa latin colostrum) atau jolong
adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan
beberapa hari setelah kelahiran bayi. Kolostrum manusia dan sapi warnanya
kekuningan dan kental. Kolostrum penting bagi bayi mamalia (termasuk manusia)
karena mengandung banyak gizi dan zat-zat pertahanan tubuh.
Kolostrum (IgG) mengandung banyak karbohidrat,
protein, dan antibodi, dan sedikit lemak (yang sulit dicerna bayi). Bayi
memiliki sistem pencernaan kecil, dan kolostrum memberinya gizi dalam
konsentrasi tinggi. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang
air besar pertama kali, yang disebut meconium. Hal ini membersihkannya dari
bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran.
Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan
oleh induk mamalia dalam 24-36 jam pertama setelah melahirkan
(pasca-persalinan). Kolostrum mensuplai berbagai faktor kek//ebalan (faktor
imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi
(nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan
kesehatan bagi bayi yang baru lahir. Namun karena kolostrum manusia tidak
selalu ada, maka kita harus bergantung pada sumber lain. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kolostrum sapi (bovine colostrum) sangat mirip dengan
kolostrum manusia dan merupakan suatu alternatif yang aman. Bahkan ada laporan
yang menyatakan bahwa kolostrum sapi empat kali lebih kaya akan faktor imun
daripada kolostrum manusia.
Ada lebih dari 90 bahan bioaktif alami dalam kolostrum.
Komponen utamanya dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor imun dan faktor
pertumbuhan. Kolostrum juga mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan
asam amino yang seimbang. Semua unsur ini bekerja secara sinergis dalam
memulihkan dan menjaga kesehatan tubuh.
B. Manfaat
kolostrum
- Manfaat Kolostrum menurut para ahli
1. Dr.
Olle Hernel, University of Ulmea, Swedia : Majalah Science Glikoprotein dalam kolostrum sapi
dapat menghambat melekatnya Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak
lambung kronis. Kolostrum juga tinggi kandungan interleukin – 10 (zat
penghambat radang yang kuat) yang dapat mengurangi radang sendi dan daerah yang
cidera.
2. Prof
Dr Shortridge, Journal of Tropical Pediatric Kolostrum
mengandung penghambat non-spesifik berkembangnya berbagai penyakit pernafasan,
khusus akibat virus influenza. Kolostrum juga cukup efektif mengatasi virus flu
Asia yang berpotensi mematikan akibat mutasi virusnya.
3. Dr
Michael Julius, Mc Gill University, Montreal : Sciences News Kolostrum
menstimulasi system imun bayi dan mempercepat proses pematangbiakan limfosit B
dan memperlengkapi tubuh agar memproduksi antibodi.
4. Prof.Dr.Robert
Preston, inst Pengkajian Nutrisi Internasional Kolostrum sangat aman dan merupakan
anugerah dari alam sebagai makanan pertama untuk bayi. Adalah mustahil memilih
makanan lain selain kolostrum. Selama ratusan tahun dikonsumsi manusia belum
ditemukan laporan adanya efek samping akibat mengkonsumsi kolostrum sapi.
5. Dr.
Tokuyama : Cancer Research Institute, Kanazawa University, Jepang
Kolostrum mengandung IgF-B yang dapat menekan efek zat cytoxic
/ sitosik (anti radang), menghambat pertumbuhan kanker osteosarkoma dengan
hambatan 75 % sebagai mediator fibrosis dan angio genesis (memulihkan otot
jantung dan pembuluh darah).
6. Dr
L.B. Khazenson; Microbial & epidermal immunobiology Riset pada orang dewasa yang
minum kolostrum sapi menunjukkan adanya aktivitas biologis Ig_G pada sekresi
saluran cerna yang sangat diperlukan dalam pencegahan dan pengobatan berbagai
penyakit usus akut.
·
Berbagai manfaat kolostrum, antara lain :
1.
Faktor Imunitas Tubuh
Adanya berbagai penyakit degeneratif
(keturunan) dan infeksi yang menyerang manusia adalah disebabkan oleh lemahnya
sistem imunitas tubuh. Penelitian secara medis menunjukkan bahwa kolostrum :
- Mempunyai faktor imunitas yang kuat (Immunoglobulin, Lactoferin, Lactalbumin, Glycoprotein, Cytokines dll) yang membantu melawan virus, bakteri, jamur, alergi dan toksin.
- Membantu mengatasi berbagai measalah usus, auto imunitas, arthritis, alergi HIV.
- Membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah dan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes.
- Kaya akan kandungan TgF-B yang mendukung terapi penderita kanker, pembentukkan tulang dan mencegah penyakit herpes.
- Mengandung Immunoglobulin yang telah terbukti dapat berfungsi sebagai anti virus, anti bakteri, anti jamur dan anti toksin.
2.
Faktor Pertumbuhan
Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan alami yang berfungsi
untuk :
- Meningkatkan sistem metabolisme tubuh
- Memperbaiki sistem DNA & RNA tubuh.
- Mengaktifkan sel T.
- Mencegah penuaan dini
- Merangsang hormon pertumbuhan (HGH)
- Membantu menghaluskan kulit dan menyehatkan kulit.
- Memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan jaringan tubuh.
- Kolostrum mengandung mineral, anti oksidan, enzim, asam amino dan vitamin A, B12 dan E
3.
Faktor Nutrisi
Beberapa manfaat utama kolostrum adalah :
- menguatkan tonus dan tekstur kulit
- meningkatkan daya ingat
- tingkat energi lebih tinggi
- meningkatkan kekuatan dan jumlah otot
- meningkatkan fleksibilitas punggung
- memperbaiki fungsi imun sehingga meningkatkan perlindungan terhadap penyakit terkait dengan kekebalan tubuh.
Manfaat kolostrum untuk
pencernaan bayi :
- menambal lubang di saluran cerna.
- Membantu mengeluarkan mekonium dari usus bayi karena kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.
- Melindungi bayi dari diare karena kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh10-17 kali lebih banyak dibandingkan susu matang.
- Menghalangi saluran pencernaan menghidrolisis (menguraikan) protein.
- Berperan dalam gerak peristaltik usus (gerakan mendorong makanan)
f. Kolostrum
merangsang bayi agar terjadi gerakan usus sehingga mekonium (tinja bayi yang
berwarna hitam) cepat dikeluarkan dari usus. Hal ini dapat mengatasi masalah
zat dalam tubuh bayi yang menyebabkan bayi kuning (bilirubin) atau dapat
mengurangi kelebihan bilirubin. Kelebihan bilirubin terjadi karena belum
sempurnanya mekanisme pengaturan jumlah sel darah merah pada tubuh bayi.
Aspek-aspek kekebalan tubuh pada
kolostrum antara lain :
- Immunoglobin Fraksi protein dari kolostrum mengandung antibody yang serupa denganantibody yang terdapat di dalam darah ibu dan yang melindungi terhadappenyakit karena bakteri dan virus yang pernah diderita ibu atau yang telah memberikan immunitas pada ibu. Immunoglobulin ini bekerja setempat dalam saluran usus dan dapat juga diserap melalui dinding usus dalam sistem sirkulasi bayi. Yang termasuk dalam antibody ini adalah IgA, IgB, IgM, IgD,dan IgE.
- Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat besi. Bersamaan dengan salah satu immunoglobulin (IgA), laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan untuk perkembangan kuman E.coli, stafilokokus dan ragi. Kadar yang paling tinggi dalam kolostrum adalah 7 hari hari pertama postpartum. Efek immunologis laktoferin akan hilang apabila makanan bayi ditambah zat besi.
- Lisosom Bersama dengan IgA mempunyai fungsi anti bakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai macam-macam virus. Kadar lisosom dalam kolostrum dan ASI lebih besar dibandingkan dalam air susu sapi.
- Faktor antitripsin. Enzim tripsin berada di saluran usus dan fungsinya adalah untuk memecah protein, maka antitripsin di dalam kolostrum akan menghambat kerja tripsin.
- Faktor bifidus Lactobacilli ada di dalam usus bayi yang membutuhkan gula yang mengandung nitrogen, yaitu faktor bifidus. Faktor bifidus berfungsi mencegah pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan, seperti E.coli, dan ini hanya terdapat di dalam kolostrum dan ASI.
- Lipase Berfungsi sebagai zat anti virus.
- Anti stafilokokus Berfungsi melindungi bayi terhadap bakteri stafilokokus
- Laktoferoksidase Berfungsi membunuh streptokokus
- Komponen komplemen
- Mengandung komplemen C3 dan C4 yang berfungsi sebagai faktor pertahanan.
- Sel-sel fagositosis
- Dapat melakukan fagositosis terutama terhadap stafilokokus, E.coli dan candida albican.
C. Kandungan
kolostrum
Kolostrum
penuh dengan zat antibody (zat pertahanan tubuh untuk melawan zat asing yang
masuk ke dalam tubuh) dan immunoglobulin (zat kekebalan tubuh untuk
melawan infeksi penyakit). Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih
banyak dari susu matang (mature). Zat kekebalan yangterdapat pada ASI akan
melindungi bayi dari penyakit diare.
Kandungan dari kolostrum antara
lain:
- Protein : 8,5%
- Lemak : 2,5%
- Karbohidarat : 3,5%
- Garam dan Mineral : 0,4%
- Air : 85,1%
- Vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit.
- Leukosit (sel darah putih)
- Sisa epitel yang mati.
Kolostrum adalah konsentrasi tinggi karbohidrat,
protein, dan zat kebal tubuh. Zat kebal yang ada antara lain adalah: IgA dan
sel darah putih. Kolostrum amat rendah lemak, karena bayi baru lahir memang
tidak mudah mencerna lemak.
1 sendok teh kolostrum memiliki nilai gizi sesuai
dengan kurang lebih 30 cc susu formula. Usus bayi dapat menyerap 1 sendok teh
kolostrum tanpa ada yang terbuang, sedangkan untuk 30 cc susu formula yang
diisapnya, hanya satu sendok teh sajalah yang dapat diserap ususnya.
Pada hari pertama mungkin hanya diperoleh 30 cc.
Namun, dalam setiap tetesnya terdapat berjuta-juta satuan zat antibodi. SIgA
adalah antibodi yang hanya terdapat dalam ASI. Kandungan SIgA dalam kolostrum
pada hari pertama adalah 800 gr/100 cc. Selanjutnya mulai berkurang menjadi 600
gr/100 cc pada hari kedua, 400 gr/100 cc pada hari ketiga, dan 200 gr/100 cc
pada hari keempat.
Kolostrum merupakan sumber zat gizi yang lengkap dan
bermutu, antara lain:
1. Kolostrum
kaya akan sel aktif imunitas (kekebalan) tubuh, antibodi, dan protein protektif
lainnya.
2. Zat
imunitas yang utama adalah immunoglobulin yang bisa mencegah dan melawan
bakteri, virus, jamur dan racun. Immunoglobulin (IgA) berperan sebagai
pelindung di area yang mudah terserang bakteri yakni selaput paru-paru, usus
dan tenggorokan. IgA juga bermanfaat untuk menambal lubang pada usus bayi yang
belum terbentuk sempurna.
3. Kolostrum
mengandung sel darah putih (leukosit) dalam jumlah besar yang dapat melawan
bakteri dan virus.
4. Mengandung
zat kekebalan tubuh 10-17 kali lebih banyak dibanding susu matang (mature).
5. Kolostrum
mengandung faktor pertumbuhan yang membantu kematangan saluran pencernaan bayi
untuk berfungsi efektif. Sehingga kuman dan zat alergi sulit masuk ke badan
bayi.
6. Kolostrum
mengandung enzim-enzim pencernaan yang belum mampu diproduksi tubuh bayi,
seperti protease (untuk menguraikan protein), lipase (untuk menguraikan lemak),
dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Sehingga membuat kolostrum mudah
sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang memang belum sempurna.
7. Kolostrum
kaya akan vitamin A, E, B6, B12, C, D dan K, dan mineral, utamanya zat besi dan
kalsium.
8. Kolostrum
juga mengandung beberapa zat dalam jumlah yang tinggi seperti natrium, kalium
dan kolesterol. Kombinasi zat ini ampuh untuk perkembangan jantung, otak serta
sistem saraf pusat bayi.
9. Kolostrum
mengandung mineral, anti oksidan, enzim dan asam amino.
D. Ilmu
pengetahuan mengubah pandangan tentang kolostrum
Seiring
kemajuan ilmu pengetahuan masyarakat, maka ditemukan beberapa fakta menunjukkan
mengapa kolostrum harus diberikan kepada bayi baru lahir, diantaranya ada dalam
14 hal terpenting dari kolostrum:
1. Kolostrum (sering disebut ASI
jolong) adalah ASI pertama yang diproduksi payudara ibu selama hamil.
2.
Kolostrum
adalah air susu yang keluar sejak ibu melahirkan sampai usia bayi 4-7 hari.
Bisa berupa cairan bening atau kuning keemasan kental. Jumlah kolostrum memang
sedikit (150-300 cc per hari) namun hebat dalam kemampuan, sehingga diibaratkan
“bensin beroktan tinggi”. Susu special ini rendah lemak namun tinggi
karbohidrat dan protein .
3.
Komposisi
kolostrum berbeda dengan ASI yang keluar pada hari ke 4-7 sampai hari ke-10 –
14 kelahiran (ASI transisi) dan juga berbeda dengan ASI yang keluar setelah
hari ke-14 (ASI matang).
4.
Kolostrum
full antibody dan immunoglobulin. Kolostrum mengandung sejumlah besar
sel-sel hidup sehingga kolostrum bisa dianggap vaksin alami pertama yang
100% aman.
- Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh 10-17 kali lebih banyak dibandingkan susu matang yang berfungsi melindungi bayi dari diare dan infeksi.
- Kolostrum juga mengandung leukosit atau sel darah putih dalam jumlah tinggi yang dapat menghancurkan bakteri dan virus penyebab penyakit.
- Kolostrum mengandung mineral lebih tinggi, terutama potassium, sodium, dan klorida yang berfungsi dalam gerak peristaltic usus dan menjaga keseimbangan cairan sel.
- Kolostrum mengandung vitamin yang larut dalam lemak serta mengandung zat yang dapat menghalangi saluran pencernaan menghidrolisis protein, sehingga zat anti infeksi yang umumnya terdiri dari protein tidak akan rusak.
- Kolostrum merupakan makanan pertama yang sempurna bagi bayi.
- Kolostrum mempunyai efek laktasif (pencahar) sehingga membantu bayi mengeluarkan mekonium dan bilirubin yang berlebihan agar bayi tidak mengalami jaundice (kuning).
- Kolostrum mempunyai peran special dalam saluran pencernaan bayi baru lahir yang masih sangat permeable. Kolostrum menutup lubang-lubang penyerapan itu dengan cara mengecat dinding saluran pencernaan sehingga sebagian besar zat-zat asing dapat dicegah untuk membuat alergi atau penyakit.
- Kolostrum dihasilkan saat pertahanan bayi paling rendah. Sehingga dikatakan tidak ada pengganti untuk kolostrum.
- Penghisapan kolostrum akan merangsang produksi ASI matang.
- Jika kolostrum dapat diperdagangkan secara komersial dengan kandungan immunoglobulin dan antibody didalamnya maka harga kolostrum mencapai 80 dolar per 30 cc.
Beberapa fakta diatas merupakan sejumlah alasan yang
melatar belakangi seorang ibu harus menyusui bayinya pasca melahirkan, selain alasan
tersebut masih terdapat alsan lain yang mendorong perlunya seorang ibu
memberikan ASI pertama sejak berada di ruang persalinan, yaitu :
- Isapan pertama merangsang produksi oksitosin yang membantu menghentikan perdarahan setelah persalinan
- Setelah kelahiran merupakan saat terbaik bagi bayi untuk belajar menghisap pada 20-30 menit, refleks isap bayi sangat kuat
- Bayi mendapatkan susu jolong yang berharga
- Jam-jam pertama adalah saat terpenting menjalin ikatan antara ibu dan bayi
- Menyusui segera setelah melahirkan membuat ibu mencintai dan merawat bayinya
- Pemberian
ASI pertama bagi bayi tidak dimaksudkan untuk pemberian makanan awal,
tetapi lebih pada pengenalan (Roesli, 2001)
Pemberian
air susu ibu memiliki banyak kelebihan bagi ibu maupun bayinya. ASI merupakan
makanan yang paling cocok untuk kemampuan digestif bayi, karena bayi dapat
menyerapnya dengan baik, tidak pernah sembelit, dan merasa puas. ASI juga bebas
dari kuman : pada kenyatannya ASI mengandung anti bodi sehingga bayi yang mendapatkan
ASI umumnya jarang sakit dan jarang menderita alergi jika dibandingkan dengan
bayi yang mendapatkan susu formula (Farrer, 2001). Pemberian ASI memberikan
kepuasan emosional dengan timbulnya perasaan berhasil dalam pemenuhan tugas
sebagai ibu. Menyusui sendiri merupakan pekerjaan yang menyenangkan dan tidak
terlalu memberatkan begitu pekerjaan menyusui berhasil dilaksanakan, disamping
itu menyusui sendiri akan menghemat waktu dan uang (Farrer,2001).
Budaya
masyarakat yang dipenuhi oleh mitos dan asumsi yang kadang kurang benar
perlahan mulai diperbaharui oleh adanya perkembangan ilmu pengetahuan.
Pendidikan sekarang semakin maju, telah ditetapkan program sekolah wajib 9
tahun oleh pemerintah serta dibukanya sekolah kejuruan sebagai inovasi bidang
pendidikan. Selain itu kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenyam bangku
sekolah semakin tinggi. Seiring penguasaan ilmu pengetahuan yang semakin cakap
masyarakat semakin jeli terhadap suatu pilihan dan keputusan. Dalam hal ini
pilihan untuk memberikan kolostrum terhadap bayi pasca kelahiran serta
pemberian ASI eksklusif. Masyarakat zaman modern yang sadar akan kesehatan
tidak akan mengganti ASi dengan yang lain, terlebih dengan susu formula
produksi pabrik yang mengandung bahan kimia serta cara mengolah yang belum
terjamin kebersihannya.
Berikut
perbedaan antara ASI dengan susu formula adalah :
- kadar ASI bisa berubah sesuai dengan fase-fase pertumbuhan bayi.
- Jumlah kalori dan zat gizi berubah berdasarkan keadaan bayi saat lahir, apakah ia lahir prematur ataukah tepat waktu.
- Bila bayi lahir prematur, kadar lemak dan protein ASI lebih tinggi daripada kebutuhan bayi umumnya, karena bayi prematur membutuhkan kalori lebih banyak.hal ini sangat tidak bisa di temui pada susu formula.
- Unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dibutuhkan bayi, seperti anticore atau sel pertahanan tubuh, sangat tersedia dalam ASI.
- Ibaratnya mereka sebagai body guard, mempertahankan tubuh bayi yang sebenarnya asing bagi mereka, dan melindungi sang bayi dari musuh.
- Selain itu, ASI merupakan antibakteri.
- Perbedaanya dengan bakteri pada susu formula, bakteri bisa tumbuh dalam susu biasa yang disimpan pada suhu kamar selama enam jam. Namun, tidak ada bakteri yang muncul dalam ASI yang disimpan dalam suhu dan jangka waktu yang sama.
- Ilmu biologi tetap menganggap bahwa ASI sangat di butuhkan bayi dalam perkembangan otak dan tubuhnya. Namun, sampai saat ini, dengan banyaknya iklan susu formula membuat ibu-ibu menjadi kasat mata, untuk memilih susu formula dibandingkan dengan ASI.
- Di dalam ASI, terdapat tiga unsur protein yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ASPI. Sehingga, dampaknya masih akan di rasa sampai dewasa, dalam menjaga kesehatanya. Sebab, akan memperbaiki dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Ini bisa ditemukan pada air susu ibu pertama keluar atau colustrum.Yang meningkatkan produksi antibodi, menjadi anti-oksidan dan anti radikal bebas (free radicals). Yg akan menghancurkan plasma sel.
- Selain itu, kadar 3,5-4,5 persen lemak menjadi sumber utama ASI dalam kandungan nutrien.
- Kemudian karbohidrat, yang kandungan utamanya adalah laktose, kadarnya paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7%).
- Protein, dengan kadar 0,9 persen.
- ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah dibanding susu sapi.
- Vitamin, ASI cukup banyak mengandung vitamin yang diperlukan bayi.Yaitu, vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah, dengan jumlah yang cukup, dan mudah diserap, juga mengandung vitamin E dan D.
- Selanjutnya, ASI juga mengandung zat protektif.Yaitu flora normal akibat bakteri Laktobacilus sp. yang berfungsi mengubah laktose menjadi asam laktat dan asam asetat.Keduanya bersifat asam dalam pencernaan, yang mampu menghambat pertumbuhan mikro organisme, seperti bakteri E.Coli. juga laktoferin, yaitu protein yang berkaitan dengan zat besi.Dengan mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kuman tertentu, seperti Stafilokokus dan Escericia sp.
- Kemudian mengandung enzim yang dapat memecah dinding bakteri (Lizozim).
- Antistreptokokus, yang melindungi bayi dari infeksi kuman tertentu. Antibodi, yang dapat mencegah bakteri patogen dan enterovirus masuk kedalam usus.
Uraian di
atas memaparkan alasan - alasan yang
mendasari agar seorang ibu tidak mebuang kolostrum. Mengingat kolostrum
memiliki manfaat yang sangat luar biasa yang tidak di dapatkan dalam susu
formula buatan pabrik (susu olahan manusia). Namun pada zaman dahulu ketika
ilmu pengetahuan masyarakt masih minim, ibu - ibu yang baru melahirkan tidak
segera menyusui. Melihat ASI yang keluar berwarna kuning dan agak kental mereka
beraggapan bahwa :
1. ASI yang keluar masih ASI permulaan
yang kotor
2. ASI pertama (kolostrum) dianggap
membahayakan kesehatan bayi karena menyebabkan efek panas pada tubuh bayi
3. Kolostrum merupakan ASI basi yang telah dihasilkan oleh kelenjar susu
ibu pada akhir kehamilan sehingga sudah
tidak layak konsumsi.
Anggapan seperti ini telah mendarah daging, yang
merupakan warisan dari pendahulu yang
tidak tepat. Pada umunya masyarakat zaman dahulu hanya meyakini apa yang
umum diyakini, dengan belum adanya wawasan yang cukup serta akses informasi
kesehatan yang kurang memadai akhirnya masyarakat terdoktrin oleh asumsi yang
salah. Sehingga kolostrum yang kaya nutrisi tidak diberikan kepada bayi pasca
kelahiran melainkan dibuang, dan baru menyusui ketika ASI yang keluar sudah
berwarna putih.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
banyak hasil – hasil penelitian medis telah sampai ketelingan masyarakat. Baik
melalui media elektronik, akses internet yang semakin mengglobal, maupun dari
lembaga pendidikan. Kemajuan tersebut mengubah persepsi masyarakat khususnya
seorang ibu mengenai budaya membuang kolostrum. Kemajuan ilmu pengetahuan
membantu menjelaskan apa sebenarnya kolostrum, manfaat serta kandungan didalamnya
sehingga pasca melahirkan tenaga medis selalu menganjurkan seorang ibu untuk
menyusui sesegera mungkin di ruang persalinan. Sehingga pada zaman modern ini
baik seorang ibu yang merangkap sebagi
wanita karir atau bukan mereka tetap mengupayakan untuk memberikan ASI secara
eksklusif, dan tidak sesegera mungkin untuk menyapih.
Jadi di zaman modern ini tidak ada
lagi mereka yang buta akan kesehatan, seluruh informasi dapat dengan mudah
didapat dan di akses. Sehingga kini telah terjadi pergeseran atau perubahan
persepsi yang semula menganggap kolostrum sebagai susu basi yang kotor dan
berbahaya bagi kesehatan bayi sekarang
mengetahui kebenarannya bahwa kolostrum merupakan susu pertama yang keluar
pasca persalinan yang mengandung antibody tinggi yang penting untuk membentuk
system imun sehingga harus sesegera mungkin diberikan kepada bayi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kolostrum
adalah ASI yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan
beberapa hari setelah kelahiran bayi.
2. Kolostrum
memiliki banyak manfaat, diantaranya: mendukung
fungsi imunitas, melancarkan pencernaan pada bayi, melawan bakteri, virus,
alergi, dll
3. Kolostrum
mengandung sel aktif imunitas, antibody, protein protektif, immunoglobulin, sel darah putih, enzim-enzim
pencernaan, dll
4. Kemajuan
Ilmu pengetahuan dan Teknologi telah mengubah persepsi untuk tidak membuang
kolostrum tetapi memberikan kepada bayi dengan cara menyusui bayi sesegera
mungkin pasca persalinan.
B. Saran
1.
Untuk tenaga medis
Sebaiknya pemberian
akses informasi kesehatan oleh tenaga medis lebih digalakkan agar informasi
dapat sampai pada masyarakat yang berada di daerah yang kurang terjangkau oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
Untuk Ibu hamil
Sebaiknya para ibu hamil memperbanyak
informasi tentang kehamilan hingga pasca persalinan agar mereka tidak hanya
percaya pada mitos yang telah berkembang di masyarakat tetapi mengetahui
informasi yang sebenarnya berkaitan dengan masalah kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar